Mengenai Saya

Foto saya
Batang, Jawa Tengah, Indonesia
Jika anda ingin mendaki gunung jangan lihat letak puncaknya tapi lalui jalan setapak demi setapak, dan jangan pernah menyerah.

Minggu, 21 November 2010

SERTIFIKASI GURU

http://www.sertifikasiguru.org/index.php

BUNDA AISYAH "SANG MUALLAF"



Sahabat..........berikut adalah kisah seorang Ibu yang berjumpa dengan seorang MUALLAF di masjid Attin:

Ada sedikit cerita menarik yang kualami sendiri pada tgl 18 November 2010 kemarin.



Awalnya entah kenapa sehari setelah hari idul adha saya kepingin i'tikaf di mesjid Attin TMII, lalu saya pergi kesana.., sesampai disana sudah hampir masuk waktu sholat Ashar, saya bergegas ambil wudhu lalu sholat tahiyat mesjid, ada 3 orang ibu yang sudah sepuh disana memperhatikan saya.., lalu bekumandanglah adzan Ashar.., dan kita yang tadinya terpencar pencar, bergabung dalam shaff yang sama untuk melakukan sholat Ashar



Selesai sholat Ashar, dan selesai kami berdzikir, seorang Ibu yang sholat di sebelah saya, membuka pembicaraan dengan saya dengan menanyakan saya dari mana dll dsb



Lalu kami terlibat percakapan lebih lanjut.., dia menawarkan saya peniti Ronce, yang harganya sangat sangat murah.., Ibu itu bilang..,peniti ini sumbangan dari seseorang yang hasil penjualannya akan di sumbangkan kepada korban bencana Gunung merapi.






Bunda Aisyah



Lalu.. Bunda ini menunjukkan saya sebuah sertifikat yang menyatakan kalau dia Seorang Muallaf, dia bernama AISYAH, usianya 57 Tahun.., saya sangat tertarik dan ingin tahu lebih dalam tentang ke "MUALLLAF" an nya



Berceritalah Bunda, satu saat dia bermimpi di perlihatkan siksa api neraka, dan bukan hanya sekali, tapi berkali kali, lalu dia di tunjukkan Agama Yang benar adalah Islam...(subhanallah)



Datanglah dia ke Ustadzah setempat, di utarakan keinginannya untuk masuk Islam, akhirnya Bunda Aisyah pun mengucap 2 kalimat syahadat dan Resmi menjadi seorang muslimah di usia 55 tahun



Pada saat itu.., semua anak2nya menentang (salah satunya ada yang PENDETA), memblok uang pensiunan suaminya (Sdh meninggal dan pensiunan Pertamina), mengucilkan dan kembali membujuk agar Bunda kembali ke Agama semula, tapi Bunda sudah sangat yakin dengan Agama Islam, Lalu Bunda Pergi dari Rumah meninggalkan segala fasilitas yang slama ini terjamin, untuk kost di sebuah kamar sempit, tanpa punya apa-apa



Sejak saat itu Bunda mendalami Agama Islam dengan selalu ber i'tikaf di mesjid Attin, dalam perjalanan mendalami Agama Islam, Bunda sering bermimpi Agar dia selalu membaca Al ikhlas dan mendalami artinya, mimpi selanjutnya, bunda di suruh membaca Al Fatihah, karena Al Qur'an setebal itu Intinya ada dalam surat Al Fatihah.



Setiap Bunda Aisyah berdoa, Yang dirasakannya selalu di ijabah Allah, bila dia butuh sesuatu dia hanya berdoa "YA ALLAH TUNJUKKAN KEBESARANMU, Bantulah aku hambaMu..", tidak lama pertolongan itu datang.., begitulah semua terjadi hari demi hari akhirnya di kamar kostnya komplit fasilitasnya, ada televisi, magic com, lemari tempat tidur dll nya



Menurut salah satu imam Mesjid di Attin.., Doa seorang Muallaf itu Cepat melesat bak Anak Panah, jadi tidak heran kalau Doa-doa dari Bunda Aisyah ini lebih cepat di ijabah Allah dibanding kita yang sudah jadi muslim sejak lahir, karena tak terhitung dosa dosa kita sejak aqil balik hingga sekarang



Satu saat anaknya datang kepada Bunda, dan melihat perubahan yang sangat besar dalam diri bunda, ternyata Sebelum Masuk Islam, Bunda ini adalah orang yang emosional, Pelatih Taekwondo, kalau ada anak muridnya yang sedikit nakal pasti di hajar oleh bunda, sampai anak2nya pun takut kalau bunda sudah mulai tajam tatapan matanya.



Anak-anaknya lalu menyadari perubahan Bunda yang beda dari sebelumnya.., Bunda jauh dan sangat tenang pembawaannya, Untuk Itu akhirnya mereka memberi kebebasan kepada Bunda, mereka berbaikan kembali dan rukun, tapi tetap., bunda hanya mau Tinggal di Kost an nya yang kecil, karena merasa dekat dengan mesjid Attin dan bisa menolong orang2 yang membutuhkan pertolongannya. Subhanallah, Dia sangat yakin akan jaminan rizkinya dari Allah, bila ada Uang, tak segan bunda membelikan makanan untuk beberapa manula yang juga sering itikaf disana



Satu saat Bunda dilamar oleh seorang Duda dari BRUNAI DARUSSALAM, dengan jaminan hidup yang tentunya super istimewa.., tapi bunda menolak, dengan alasan yang sederhana, dia merasa sangat di butuhkan di lingkungannya, membantu orang banyak, dan mengabdikan dirinya untuk slalu di jalan Allah.



Sahabat yang insya Allah di muliakan Allah,

Mengambil hikmah dari kisah BUNDA AISYAH ini, saya hanya berfikir, kalau Bunda yang baru 2 tahun menjadi muslimah, dia rela berkorban apa saja demi Agama Allah ini, bagaimana dengan kita? apa yang sudah kita lakukan untuk Agama Allah ini?..



Sayapun gak sanggup membayangkannya.., kita ini belum apa2 dibandingkan seorang BUNDA AISYAH..



Semoga Pengalamanku ini bisa menjadi renungan buat kita semua, menjadikan tolak ukur, atas apa yang sudah kita jalani yang sejak lahir sudah menjadi seorang muslim/ah...



Semoga bermanfaat..